Suka petualangan, nyerempet-nyerempet bahaya, inilah ciri khas anak muda. Mereka tidak terlalu memikirkan resikonya. Yang penting terpuaskan ambisinya, sekaligus menambah pengalaman hidup. Padahal bila salah langkah, bukan pengalaman hidup yang diperoleh, tapi kehilangan kesempatan hidup, alias selesai jadi manusia!
Nasib Ridwan, 19 (bukan nama sebenarnya), dan kekasihnya, Yunita, 19, memang tak sampai segitu parahnya. Tapi gara-gara ulahnya, orangtua juga dipermalukan, disangka tak bisa mendidik anak. Tapi mau bagaimana lagi, bocah usia 19 tahun kan tak mungkin diawasi dan dibuntuti setiap jam macam anak-anak balita. Apa lagi dengan kemajuan tehnologi dewasa ini, lokasi bisa ditempuh cepat pakai motor kreditan. Informasi bisa diterima lewat HP dan internet.
Alkisah, Ridwan warga Perum BTN Ratu Kayla Indah II, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, punya kekasih bernama Yunita warga Kelurahan Jaya Setya kecamatan yang sama. Sebagaimana lazimnya orang pacaran, keduanya juga suka pergi berdua-dua. Tapi beberapa waktu belakangan, Ridwan lebih suka membawa doinya ke rumah kontrakannya di kompleks BTN Kaula Indah itu tadi.
Ngapain saja mereka? Gara-gara sering melihat gambar-gambar seronok, ternyata di rumah kontrakan itu keduanya lalu mempraktekkan. Meski belum sebagai suami istri, enak saja keduanya lalu bersetubuh. Nah, karena terlalu sering membawa doinya ke sini, warga pun mulai curiga. Jangan-jangan terjadi hil-hil yang mustahal. Maklum warga juga pernah jadi orang muda.
Beberapa hari lalu, setelah Ridwan pulang membawa doinya, langsung Pak RT mengadakan penggerebekan. Ngakunya sih sekedar silaturahmi. Tapi setelah didesak dan dipancing, Ridwan – Yunita pun mengaku bahwa baru saja berbuat bak layaknya suami istri. Ketika Pak RT menanyakan apakah keduanya sudah menikah, ternyata keduanya menggeleng. Wah, wah……
Keduanya pun malam itu juga lalu dibawa ke rumah Pak RT, selanjutnya diserahkan ke Satpol PP Bungo. Mengingat keduanya masih muda, dan nampaknya menyesali segala perbuatannya, akhirnya Ridwan –Yunita hanya dikenakan sanksi adat untuk “cuci kampung” alias kerja bakti demi kebersihan kampung. Maka sejak hari itu, untuk beberapa hari lamanya, warga menyaksikan dua petugas kebersihan yang nampak cantik dan ganteng sedang membersihkan got dan jalanan.
Mesum lagi, ngepel rumah warga tuh! (*/Gunarso TS)
http://www.poskota.co.id/
Keduanya pun malam itu juga lalu dibawa ke rumah Pak RT, selanjutnya diserahkan ke Satpol PP Bungo. Mengingat keduanya masih muda, dan nampaknya menyesali segala perbuatannya, akhirnya Ridwan –Yunita hanya dikenakan sanksi adat untuk “cuci kampung” alias kerja bakti demi kebersihan kampung. Maka sejak hari itu, untuk beberapa hari lamanya, warga menyaksikan dua petugas kebersihan yang nampak cantik dan ganteng sedang membersihkan got dan jalanan.
Mesum lagi, ngepel rumah warga tuh! (*/Gunarso TS)
http://www.poskota.co.id/
0 komentar:
Post a Comment