"Bocah Kecil" ini bukanlah bocah biasa. Dia mampu membuat Kota Hiroshima hancur lebur akibat kekuatan nuklirnya pada 6 Agustus 1945 silam. Bocah kecil yang dimaksud adalah bom atom "The Little Boy" yang diluncurkan oleh Militer Amerika Serikat (AS).
Little Boy sebenarnya sudah dipersiapkan pada 31 Juli 1945. Pada 2 Agustus, Hiroshima ditentukan sebagai target utama Militer AS ke Jepang. Penyerangan sendiri akhirnya dilakukan pada 6 Agustus 1945, disaat Jepang tetap bersikeras untuk tidak akan pernah menyerah ke tentara sekutu pada Perang Dunia II.
Bom atom ini dijatuhkan dari pesawat Boeing B-29 Superfortress yang diberi nama Enola Gay. Pesawat pengebom AS ini dipiloti oleh Letnan Kolonel Paul W Tibbets.
Dijatuhkan dari ketinggian sekira 31.000 kaki, bom atom ini meledak pada 8:15 pagi waktu Jepang pada 6 Agustus 1945. Bom itu meledak ketika mencapai ketinggian 550 meter.
Little Boy memiliki panjang tiga meter dan lebar 71 centi meter serta memiliki berat sekira 4000 kilogram. Ledakan dari bom ini setara dengan 15.000 ton bahan peledak berjenis TNT.
Bom yang mereferensikan mantan Presiden AS Frank D Roosevelt ini, mampu membuat kerusakan hingga sejauh jarak 13 kilometer per segi. Hampir 60 persen bangunan yang ada di Hiroshima dikabarkan hancur dalam ledakan.
Korban jiwa yang diakibatkan oleh ledakan bom ini awalnya diketahui mencapai 118.661 warga sipil, namun jumlah tersebut diralat menjadi sekira 140.000 dari populasi Hiroshima yang mencapai 350.000 jiwa.
Tiga hari kemudian yakni pada 9 Agustus 1945, AS kembali menjatuhkan bom atom yang diberi nama "Fat Man". Bom ini ukuran jauh lebih besar dari Little Boy. Fat Man sendiri direferensikan sebagai mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.
Fat Man memiliki berat 4.050 kilogram dan dijatuhkan ke Kota Nagasaki. Tingkat kehancuran yang diakibatkan bom ini sangat besar. Sekira wilayah 6,7 kilometer daerah Nagasaki yang berbukit, dikabarkan hancur luluhlantak.
74.000 warga Nagasaki dikabarkan tewas akibat bom ini. Sementara korban selamat harus menghabisi masa hidup mereka karena mengidap penyakit mematikan karena radiasi yang diakibatkan oleh bom.
Dengan dua bom atom yang dijatuhkan ke Jepang. Tidak ada pilihan lain bagi Negeri Sakura itu untuk menyerah. Jepang akhirnya menyerah kepada pihak sekutu pada 14 Agustus 1945.
Little Boy sebenarnya sudah dipersiapkan pada 31 Juli 1945. Pada 2 Agustus, Hiroshima ditentukan sebagai target utama Militer AS ke Jepang. Penyerangan sendiri akhirnya dilakukan pada 6 Agustus 1945, disaat Jepang tetap bersikeras untuk tidak akan pernah menyerah ke tentara sekutu pada Perang Dunia II.
Bom atom ini dijatuhkan dari pesawat Boeing B-29 Superfortress yang diberi nama Enola Gay. Pesawat pengebom AS ini dipiloti oleh Letnan Kolonel Paul W Tibbets.
Dijatuhkan dari ketinggian sekira 31.000 kaki, bom atom ini meledak pada 8:15 pagi waktu Jepang pada 6 Agustus 1945. Bom itu meledak ketika mencapai ketinggian 550 meter.
Little Boy memiliki panjang tiga meter dan lebar 71 centi meter serta memiliki berat sekira 4000 kilogram. Ledakan dari bom ini setara dengan 15.000 ton bahan peledak berjenis TNT.
Bom yang mereferensikan mantan Presiden AS Frank D Roosevelt ini, mampu membuat kerusakan hingga sejauh jarak 13 kilometer per segi. Hampir 60 persen bangunan yang ada di Hiroshima dikabarkan hancur dalam ledakan.
Korban jiwa yang diakibatkan oleh ledakan bom ini awalnya diketahui mencapai 118.661 warga sipil, namun jumlah tersebut diralat menjadi sekira 140.000 dari populasi Hiroshima yang mencapai 350.000 jiwa.
Tiga hari kemudian yakni pada 9 Agustus 1945, AS kembali menjatuhkan bom atom yang diberi nama "Fat Man". Bom ini ukuran jauh lebih besar dari Little Boy. Fat Man sendiri direferensikan sebagai mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.
Fat Man memiliki berat 4.050 kilogram dan dijatuhkan ke Kota Nagasaki. Tingkat kehancuran yang diakibatkan bom ini sangat besar. Sekira wilayah 6,7 kilometer daerah Nagasaki yang berbukit, dikabarkan hancur luluhlantak.
74.000 warga Nagasaki dikabarkan tewas akibat bom ini. Sementara korban selamat harus menghabisi masa hidup mereka karena mengidap penyakit mematikan karena radiasi yang diakibatkan oleh bom.
Dengan dua bom atom yang dijatuhkan ke Jepang. Tidak ada pilihan lain bagi Negeri Sakura itu untuk menyerah. Jepang akhirnya menyerah kepada pihak sekutu pada 14 Agustus 1945.
0 komentar:
Post a Comment